Rasanya memang aneh saat pertama mendengar kabar adanya sebuah bayi dari matahari (baby sun). Namun inilah yang saya lihat tadi siang di salah satu acara infotainment “tajam” di televisi. Berita tentang matahari kembar ini membuat banyak kalangan artis berkomentar. Mereka hanya berharap ini tidak terjadi segera. Nah, berikut ini kutipan berita bayi matahari kembar di tata surya.
Ditemukan Bayi Matahari Baru di Tata Surya Kita – Embrio Bintang Baru.
Berita luar angkasa dari hasil tangkapan Teleskop Herschel cukup membuat perhatian lebih para peneliti di dunia, karena teleskop tersebut berhasil menangkap embrio bintang baru yang berada di tata surya kita. Bintang tersebut bisa kita sebut sebagai sang Matahari baru karena jika di perhatikan dan di teliti untuk ukuran jika sudah terbentuk nanti bisa saja besar nya akan melebihi matahari yang sudah ada dalam susunan tata surya bima sakti kita.
Menurut info detektor inframerah yang di miliki oleh Teleskop Herschel mampu menangkap materi suhu rendah yang bisa melahirkan bintang, RCW 120 atau citra gelembung gas disinyalir dapat membantu untuk menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Kalau kita lihat sang calon bintang raksasa ini dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Menurut para peneliti juga di sinyalir calon bintang besar seperti matahari ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.
Info menyatakan jika saja ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek besar atau raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, katanya juga jika saja ini terjadi maka kehadiran dari bintang baru pesaing dari matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.
Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi,” ia juga menambahkan lagi Laboratoire d’Astrophysique de Marseille“Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”
Embrio bintang baru cikal bakal bayi matahari ini disinyalir lebih besar 10 kali dari matahari kita dan bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.
Select Language
"DUNIA PENDIDIKAN"
Merupakan media dan tempat dalam mencari segala informasi terkait dunia pendidikan. Anda dapat mencari artikel, software, aplikasi maupun segala informasi yang diperlukan. Silahkan masukkan keywoard pada "search" untuk memudahkan pencarian.
Berikut adalah link ebook yang dapat diunduh :
Senin, 23 Agustus 2010
Kamis, 19 Agustus 2010
Blackberry Torch Turun Harga
Baru satu minggu muncul tapi harga BlackBerry Torch 9800 sudah turun sebesar 50%, atau dari yang tadinya Rp1,7 juta menjadi Rp810 ribu. Wow ada apa ini, strategi promosikah?? BlackBerry Torch 9800 hadir dengan desain slide Qwerty yang merupakan ponsel layar sentuh ketiga keluar RIM.
BlackBerry Torch juga adalah perangkat BlackBerry pertama yang mengusung OS BlackBerry 6.0. Dilengkapi WebKit browser terbaru, membuatnya mendukung tab browsing dan pinch to zoom.
Diluncurkan minggu lalu dengan harga US$199 (Rp1,7 juta). Kini, ia hanya dipatok dengan harga US$99 (Rp890 ribu), belum termasuk kontrak dengan operator yang bersangkutan. Namun, harga yang turun hingga US$100 sudah cukup lumayan.
Mungkin inilah yang dinamakan strategi jitu pemasaran, karena apa??? Baru-baru ini telah diindikasi muncul Blackberry sebetan China, yang bentuk dan fitur nya pun mirip Blackberry yang asli.
Untuk Blackberry jenis China ini tidak lah semahal Blackberry Torch yang sudah turun harganya.
Hanya dengan 875rb anda sudah bisa membawa Blackberry Bold (New).
Bagi anda para penggemar Blackberry yang tidak terlalu mengutamakan branding tetapi fitur di dalamnya, bisa pesan melalui saya di 085856474176 / 087759030176
BlackBerry Torch juga adalah perangkat BlackBerry pertama yang mengusung OS BlackBerry 6.0. Dilengkapi WebKit browser terbaru, membuatnya mendukung tab browsing dan pinch to zoom.
Diluncurkan minggu lalu dengan harga US$199 (Rp1,7 juta). Kini, ia hanya dipatok dengan harga US$99 (Rp890 ribu), belum termasuk kontrak dengan operator yang bersangkutan. Namun, harga yang turun hingga US$100 sudah cukup lumayan.
Mungkin inilah yang dinamakan strategi jitu pemasaran, karena apa??? Baru-baru ini telah diindikasi muncul Blackberry sebetan China, yang bentuk dan fitur nya pun mirip Blackberry yang asli.
Ini adalah salah satu produk Blackberry Keluaran China yang harganya sangat jauh berbeda dengan Blackberry yang asli. Contoh yang saya posting ini adalah Blackberry China yang mengadopsi Blackberry Bold type T9700 (keluaran terbaru).
Lihat setiap detailnya :
![]() |
Blackberry T9700 |
![]() |
Tulisan Bold pada sisi belakang |
Hampir semua sisi dari Blackberry China ini mirip dengan Blackberry asli.
Hanya dengan 875rb anda sudah bisa membawa Blackberry Bold (New).
Bagi anda para penggemar Blackberry yang tidak terlalu mengutamakan branding tetapi fitur di dalamnya, bisa pesan melalui saya di 085856474176 / 087759030176
Satu Masjid, Dua Imam
Berbeda pandangan boleh saja, kerukunan adalah yang utama. Semangat seperti ini tercermin di Masjid Agung Surakarta, Solo, Jawa Tengah. Masjid yang berdiri bersamaan dengan Keraton Kasunanan Surakarta ini sangat menjunjung tinggi nilai pluralisme. Bisa dilihat dalam pelaksanaan shalat tarawih. Dibawah atap masjid itu terdapat dua jamaah, masing-masing menjalankan shalat tarawih 11 rakaat dan 23 rakaat. Alhasil di dalam masjid itu ada dua imam untuk dua jamaah ini. Keunikan ini bisa dilihat di setiap jamaah menunaikan salat tarawih di bulan ramadan. Sebetulnya saat salat isya, jamaah masih bersatu shalat di ruang utama masjid dipimpin oleh seorang imam. Mereka berbaris rapi di dalam shaf. Ada yang menggunakan celana panjang, dan ada pula yang sarungan. Di barisan paling belakang jamaah perempuan.
Usai salat empat rakaat, sebagian jamaah melaksanakan salat sunat ba’diyah isya. Namun, ada juga serombongan jamaah yang bersarung bergegas meninggalkan ruang utama masjid, mereka pindah ke sebelah utara ruang utama. Setelah jumlah jamaah terlihat cukup, maka pintu penghubung antara ruang utama masjid, peninggalan Pakubuwono IV, ini dengan ruang sebelah pun ditutup rapat. Samar-samar terdengar suara imam yang hendak memulai shalat tarawihnya. Jamaah 23 rakaat lebih dulu melakukan shalat tarawih. Pemandangan berbeda terlihat di ruang utama masjid. Para jamaahnya sedang khusyuk mendengarkan tausiyah dari ustadz. Sebab, sebelum menunaikan salat tarawih terlebih dahulu diisi kultum. Setelah sekitar tujuh menit hingga sepuluh menit, tausiyah selesai. Dan selanjutnya dilakukan shalat tarawih.
“Mereka melaksanakan shalat isya secara berjamaah dengan satu imam. Namun, ketika shalat isya selesai, para jamaah mulai memisahkan diri untuk melaksanakan shalat tarawih dengan imam dan jamaahnya masing-masing," kata Ketua II Takmir Masjid Agung Surakarta Slamet Aby. Untuk saling menghormati dan tidak mengganggu shalat tarawih masing-masing jamaah, pihak takmir masjid mengatur besar kecilnya suara pengeras kedua imam tersebut. Ini dilakukan agar suara pengeras suara itu tidak saling mengganggu antara yang jamaah satu dengan yang lainnya.
Sejak awal berdirinya masjid ini, setiap shalat tarawih pada bulan Ramadhan jumlah rakaatnya mencapai 23 rakaat. Namun, sekitar 1980-an, kebijakan memisahkan ruangan itu pun muncul. Sebab, setiap kali shalat tarawih pada hitungan 8 rakaat, sejumlah jamaah meninggalkan masjid dan melanjutkan dengan shalat witir di rumah.Lantas, atas dasar pemikiran KH Muthohar Al Hafidz yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ta’fid Wattaqlimil Qur’an yang satu komplek dengan Masjid Agung, pada 1983, jamaah shalat tarawih pun mulai dipisahkan antara yang 11 rakaat dengan 23 rakaat.
Sejak awal berdirinya masjid ini, setiap shalat tarawih pada bulan Ramadhan jumlah rakaatnya mencapai 23 rakaat. Namun, sekitar 1980-an, kebijakan memisahkan ruangan itu pun muncul. Sebab, setiap kali shalat tarawih pada hitungan 8 rakaat, sejumlah jamaah meninggalkan masjid dan melanjutkan dengan shalat witir di rumah.Lantas, atas dasar pemikiran KH Muthohar Al Hafidz yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ta’fid Wattaqlimil Qur’an yang satu komplek dengan Masjid Agung, pada 1983, jamaah shalat tarawih pun mulai dipisahkan antara yang 11 rakaat dengan 23 rakaat.
Selanjutnya yang 11 rakaat menempati ruang utama masjid karena jumlah jamaahnya lebih banyak. Sedangkan yang jamaah shalat tarawih 23 rakaat menempati ruangan sebelah utara masjid yang dari segi ukuran ruangan lebih kecil. Pada saat musyarawarah untuk memisahkan ruangan ini, Aby mengungkapkan, tidak muncul pertentangan ataupun percekcokan dari salah satu kubu jamaah. Karena mereka semua menyadari bahwa dalam bulan suci Ramadan harus menjunjung persaudaraan dan kerukunan.
Langganan:
Postingan (Atom)