Kinect, perangkat tambahan untuk konsol game XBox 360, tidak hanya menarik perhatian konsumen. Hacker di berbagai belahan dunia pun geregatan untuk mengutak-atik mainan baru buatan Microsoft itu.
Teknologi yang diusung Kinect memang diakui keunggulannya. Bagaimana tidak, dengan perangkat ini orang dapat bermain game tanpa joystick dan tinggal menggerak-gerakkan anggota tubuhnya layaknya dalam film Minority Report. Sayangnya, Kinect hanya dirancang untuk bekerja di XBox 360. Inilah yang membuat para hacker tertarik untuk merekayasa agar Kinect bisa digunakan di perangkat lainnya tanpa dibatasi platform.
Bahkan sebuah perusahaan di New York, Adafruit Industries menawarkan hadiah 3000 dollar AS buat siapa saja yang pertama kali bisa membuat driver open source untuk Kinect agar bebas digunakan untuk apa saja. hector Martin dari Spanyol berhasil memenuhi tantangan ini, enam hari sejak Kinect diluncurkan 4 November 2010 lalu.
Martin berhasil mendemontrasikan penggunaan Kinect di laptopnya. Ia merewkam video saat Kinect digunakan untuk merekam bideo kualitas VGA dan saat tangannya digerakkan mendekati kamera terbentuk garis dengan warna berubah dari hijau ke merah. Uniknya, Martin tak punya XBox 360. Adafruit telah mengkonfirmasi kode yang dibuat Martin.
AlexP dari CodeLab dan NUI Group sebenarnya lebih dulu mendemokan driver Kinect untuk dipakai di Windows 7. Namun, hacker ini berharap lebih dengan membuka donasi hingga 10.000 dollar AS sehingga tidak mendapat hadiah Adafruit. Malah, ia hanya dapat 457 dollar AS yang kemudian didonasikan penuh ke Martin untuk melanjutkan proyek open source Kinect.
Hadirnya driver untuk Kinect yang bersifat open source memberi kesempatan para pengembang dan konusmen untuk memanfaatkan perangkat tersebut lebih banyak pilihan. Oliver Kreylos dari Universitas California, Davis, AS sudah memanfaatkannya untuk merekam video dalam format tiga dimensi (3D) dengan Kinect dari laptopnya. Kinect bahkan dilaporkan sudah bisa bekerja pada notebook denga Mac OSX.
Menanggapi aksi para hacker ini, juru bicara Microsoft seperti dilansir CNET menyatakan bahwa segala bentuk modifikasi terhadap perangkat buatannya tidak direkomendasikan karena penggunaan komponen hardware dan software telah dirancang agar perangkat tersebut bekerja stabil. Microsoft akan berupaya tersu meningkatkan kestabilan fungsinya dan mencegah penyalahgunaan perangkat buatannya oleh pihak lain.
Meski muncul resistansi dari Microsoft, nyatanya perangkat tersebut laku keras. Dalam 10 hari saja, sudah terjual satu juta unit dan diprediksi akan terjual hingga 5 juta unit di akhir tahun nanti. kalau dipikir-pikir, sukses Kinect seperti mengulang software Windows ya. Banyak dibajak dan tetap laku keras.
KOMPAS.com - Para insinyur di Amerika tak mau tinggal diam begitu superkomputer dari Negeri Paman Sam itu dikalahkan China. Dua superkomputer yang tengah dibangun di Amerika saat ini diklaim bakal menghasilkan kinerja jauh di atas kemampuan superkomputer tercepat di dunia buatan China saat ini.
Dua superkomputer yang tengah dirancang para insinyur di Amerika didesain mampu melakukan 20 petaflop (20 triliun kalkulasi/perhitungan per detik). Kecepatannya bakal jauh di atas Tianhe-1, nama superkomputer China yang nangkring di daftar teratas 500 komputer tercepat saat ini dengan kinerja hingga 2,57 petaflop.
Salah satu superkomputer dibangun di Oak Ridge National Laboratory, lokasi yang sama dengan superkomputer Jaguar yang menempati peringkat dua dunia saat ini. Superkomputer kedua dibangun di Lawrence Livermore National Laboratory oleh IBM. Namun, kedua sistem diperkirakan baru selesai pada 2012.
Dalam daftar Top 500 yang baru saja dirilis, China tidak hanya mencatat superkomputer tercepat tapi juga memasukkan 42 superkomputer di dalamnya melampaui negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Inggris. Amerika masih mendominasi dengan 275 dari 500 superkomputer dalam daftar tersebut.
Prosesor Intel masih menjadi pilihan prosesor sebagian besar superkomputer. Dari 500, 398 menggunakan rangkaian prosesor Intel. Sementara AMD hanya digunakan 57 superkomputer. Sebagian besar termasuk buatan China pun masih menggunkan chip buatan perusahaan Amerika termasuk dukungan GPU seperti buatan Nvidia.